Alperklinas.Id I Sejumlah perusahaan pelat merah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki utang yang menumpuk.
Diberitakan Kontan, 24 September 2021, selama lima tahun terakhir (2016-2020), BUMN terus menumpuk utang.
Baca Juga:
PLN Berhasil Pangkas Utang Sebesar Rp 62,5 Triliun
Pada 2020, total kewajiban perusahaan pelat merah mencapai Rp 6.710 triliun atau meningkat 9,6 persen dibandingkan pada 2019. Ditambah hantaman pandemi Covid-19, tumpukan utang menyebabkan sejumlah BUMN tergopoh-gopoh berjalan.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (13/11/2021) 5 BUMN yang memiliki utang menggunung:
1. PT Garuda Indonesia
Baca Juga:
Dalam Dua Tahun Dirut PLN 'Pamer' Pangkas Utang Rp 62,5 Triliun
Diberitakan Kompas.com, Selasa (9/11/2021), kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini memiliki ekuitas negatif sebesar 2,8 milliar dollar AS atau sekitar Rp 40 triliun per September 2021.
Saat ini, liabilitas atau kewajiban Garuda Indonesia mencapai 9,8 miliar dollar AS, sedangkan asetnya hanya sebesar 6,9 miliar dollar AS. Dengan kata lain, perusahaan memiliki utang yang lebih besar ketimbang asetnya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoarmodjo bahkan menyebut, PT Garuda Indonesia secara teknis sudah mengalami bangkrut, namun belum secara legal. Ia menjelaskan, liabilitas Garuda Indonesia mayoritas berasal dari utang kepada lessor yang nilainya mencapai 6,35 miliar dollar AS. Selebihnya, ada utang ke bank sekitar 967 juta dollar AS, dan utang dalam bentuk obligasi wajib konversi, sukuk, dan KIK EBA sebesar 630 juta dollar AS.