WahanaNews.co-Alperklinas, Jakarta - Dewan Energi Nasional (DEN) mencatat konsumsi listrik pada 10 tahun ke depan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Nah, pertumbuhan konsumsi tersebut paling tinggi disumbang oleh sektor transportasi.
Dalam catatan Outlook Energi Nasional tahun 2023, sektor transportasi menyumbang konsumsi listrik sebesar 47% yakni dengan skenario Hymne atau penerapan kebijakan eksisting. Sedangkan sebesar 60% dengan skenario Mars atau penerapan kebijakan menuju Indonesia Emas 2045 dan Net Zero Emission 2060.
Baca Juga:
Jadi Jantung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, PLN Tegaskan Pasokan Listrik Mencukupi dan Andal
"Dengan demikian konsumsi listrik sektor transportasi akan meningkat dari 0,14 TWh di tahun 2022 menjadi 9,5 TWh (Hymne) dan 24 TWh (Mars) pada tahun 2033," tulis Buku Outlook Energi Nasional 2023, dikutip Kamis (11/1/2024) melansir CNBC Indonesia.
Dalam buku itu, DEN menyebutkan bahwa pertumbuhan konsumsi listrik di sektor tranportasi didukung oleh terbitnya PP No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan yang diikuti oleh regulasi pendukung lainnya seperti Instruksi Presiden Nomor 7/2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.
Beserta aturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023 yang mengatur subsidi Rp 7 Juta untuk pembelian kendaraan listrik roda dua dengan kuota 200.000 unit motor di tahun 2023 dan 600.000 unit motor di tahun 2024.
Baca Juga:
Dewan Energi Nasional Ungkap Butuh Rp 3,7 Kuadriliun untuk Tekan Emisi 31,89% pada 2030
"Hingga bulan Januari 2022, menurut Korlantas Polri sudah terdapat total sekitar 36 ribu unit kendaraan listrik yang terdiri dari 30 ribu unit kendaraan roda dua dan sisanya kendaraan roda 4," imbuh buku itu.
Dengan adanya kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan EV maka pada tahun 2033 diproyeksikan akan terdapat 0,9 juta unit (Hymne) dan 1,9 juta unit (Mars) mobil dan 1,9 juta unit (Hymne) dan 9,8 juta (Mars) sepeda motor.
Selain itu, DEN juga menjabarkan Hingga tahun 2022, telah dibangun 439 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan juga 975 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di 328 lokasi seperti di SPBU dan SPBG, pusat perbelanjaan, perkantoran, area parkir, dan kawasan perhotelan.
"Saat ini yang dihadapi dalam pengembangan penggunaan kendaraan listrik diantaranya yaitu, harga kendaraan listrik yang masih cukup mahal, khususnya mobil listrik, lamanya antrian (indent) pembelian mobil listrik, dan juga masih adanya keraguan dari masyarakat akan ketersediaan infrastruktur pendukung seperti SPKLU dan SPBKLU," tandas buku itu.
[Redaktur: Alpredo Gultom]