Alperklinas.WahanaNews.co | Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sekretariat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sumartono menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kementerian ESDM beserta PLN untuk melistriki 433 desa yang belum berlistrik di Indonesia. Ini sebagai upaya pemerintah dalam peningkatan akses warga miskin untuk mendapatkan listrik.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai program pemasangan paket Alat Penyalur Daya Listrik alias APDAL bagi masyarakat yang berada di wilayah desa yang belum terjangkau jaringan listrik. Terutama wilayah itu berada di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
"Tentunya ini peningkatan akses bagi warga miskin, bisa terang lah," kata dia dalam acara Bincang Bareng DJKN dengan tema Pengelolaan BMN dalam Mendukung Energi Baru Terbarukan, Jumat (22/7/2022).
Lebih lanjut, Sumartono menjelaskan APDAl sendiri merupakan suatu piranti penyimpanan dan penyaluran energi listrik berbasis baterai yang dapat diisi ulang pada stasiun pengisian energi listrik.
Adapun, wilayah pendistribusian APDAL tahun 2021 dan 2022 adalah Provinsi Papua dan Papua Barat, yang akan menjangkau 215 Desa dengan sebanyak 12.597 unit. Sementara, penerima Hibah BMN Paket APDAL adalah Pemerintah Desa setempat yang menerima dan mengelola Paket APDAL termasuk cadangan APDAL.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Untuk diketahui, Kementerian ESDM sendiri telah menganggarkan dana sebesar Rp 483,11 miliar untuk pembangunan Barang Milik Negara (BMN) infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia pada tahun ini.
Adapun dana sebesar Rp 483,11 miliar tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan sejumlah pembangkit EBT dengan total 33.476 unit. Dengan rincian untuk kegiatan pembangunan PJU-TS MYC Tahun ke-2 sebanyak 1.454 unit dengan anggaran Rp 19,73 miliar dan PJU-TS Single Year sebanyak 20.546 unit dengan anggaran Rp 301,65 miliar.
Kemudian, PLTS Atap sebanyak 108 unit dengan anggaran Rp 59,64 miliar. Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) MYC Tahun ke-2 unit sebanyak 11.365 unit dengan anggaran Rp 78,30 miliar. Berikutnya, PLTMH sebanyak 3 unit dengan anggaran Rp 23,77 miliar.
Setidaknya terdapat tiga jenis program infrastruktur EBT yang saat ini tengah dijalankan pemerintah. Pertama dari energi Surya diantaranya yakni Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat, PLTS Rooftop, Penerangan Jalan Umum (PJU).
Kedua yakni dari Bioenergi diantaranya yakni Pembangkit Listrik berbahan baku limbah cair kelapa sawit (POME) dan Biogas Komunal. Berikutnya yang ketiga adalah dari energi Air yakni pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). [tum]