Alperklinas.WahanaNews.co | Bila konsumsi BBM subsidi seperti pertalite dan solar tak segera dibatasi dan harganya tak dinaikkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dana APBN yang digunakan untuk subsidi energi bisa meledak Rp 198 vtriliun jadi Rp 700 triliun
Ia mengatakan tambahan anggaran ini diperlukan untuk menambah kuota pertalite dari 23 juta kiloliter menjadi 29 juta kiloliter.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
Dengan demikian, anggaran subsidi energi yang saat ini sebesar Rp502,4 triliun tidak akan mencukupi. Apalagi harga minyak juga terus naik di atas yang diperkirakan pemerintah.
"Kita perkirakan subsidi itu harus nambah lagi, bahkan bisa mencapai Rp198 triliun di atas Rp502 triliun (anggaran subsidi saat ini). Nambah, kalau kita tidak menaikkan BBM, kalau tidak dilakukan apa apa, tidak ada pembatasan, tidak ada apa apa, maka Rp502 triliun nggak akan cukup," ujarnya ditemui usai Rapat dengan Badan Anggaran, Selasa (23/8).
Menurutnya tambahan anggaran ini di luar subsidi energi lainnya seperti listrik dan LPG 3 kilogram. Jika ditambah dua jenis ini bahkan bisa lebih besar lagi.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
"Itu untuk subsidi solar dan pertalite saja. Saya belum menghitung LPG dan listriknya," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan tambahan nilai subsidi ini sudah didapat berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan oleh Kementerian Keuangan dan sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena itulah katanya, kenaikan soal naik tidaknya harga pertalite tinggal di tangan Presiden Jokowi.
"Jadi dengan kondisi sampai Juli ini kami sampaikan ke pak Presiden, gini lho kondisinya seperti itu. Nanti diputuskan presiden," pungkasnya. [tum]