Alperklinas.Id | Banjir menyebabkan listrik mati sehingga napi diberi lilin untuk penerangan di sel. Lapas Kelas II B Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, ikut terendam banjir luapan sejak dua hari lalu.
Baca Juga:
Jaringan Listrik di Siantan Putus, Begini Penjelasan PLN
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Meurah Budiman mengatakan banjir di Lapas Lhoksukon terjadi mulai Minggu (2/1) sekitar pukul 11.00 WIB. Air sempat menggenangi area kantor, blok hunian, serta dapur lapas dengan ketinggian 25 sentimeter.
"Kondisi tempat tidur penghuni masih aman, jarak air dengan tempat tidur 30 cm. Pelayanan makanan napi/tahanan berjalan normal karena dapur hanya terendam lantai dapur," kata Meurah dilansir dari detikcom, Selasa (4/1/2022).
Dia mengatakan jumlah penghuni lapas 399 orang dari kapasitas hanya 70 orang. Menurut Meurah, kondisi lapas hingga kini dalam situasi listrik padam sejak dua hari lalu.
Baca Juga:
PLN Sebut Pencurian Kabel Penyebab Listrik di Madura Sering Padam
"Lampu masih padam sekota Lhoksukon, kita bagi lilin setiap kamar penghuni dan lampu energi tidak bisa di-charge karena listrik mati," ujar Meurah.
Menurutnya, banjir yang menggenangi lapas mulai surut dan petugas mulai melakukan pembersihan. Kalapas Lhoksukon Yusnaidi disebut terus melakukan koordinasi dengan Polres dan Kodim Aceh Utara terkait pengamanan lapas.
“Alhamdulillah saat ini sedang berlangsung pembersihan lantai di area kantor Lapas dan kamar hunian narapidana dan tahanan," jelas Meurah.
Sebelumnya, banjir di Aceh Utara terjadi setelah daerah tersebut diguyur hujan sejak Kamis (30/12/2021).
Hujan menyebabkan air sungai Krueng Peutoe, Sungai Krueng Keureuto, dan Sungai Krueng Pirak meluap serta mengakibatkan jebolnya tanggul sungai.
Akibat jebolnya tanggul, katanya, pemukiman penduduk seputar aliran sungai Desa Kumbang, Kecamatan Lhoksukon, terendam dengan ketinggian air 10-50 sentimeter.
Selain itu, beberapa kecamatan lainnya terendam banjir. Tak hanya permukiman warga, banjir juga merendam persawahan dan perkebunan masyarakat.
"Total pengungsi berjumlah 32.854 orang. Banjir meluas dan sekarang telah merendam 113 desa di 15 kecamatan," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Murzani, Selasa (4/1)/2022. [tum]