Alperklinas.WahanaNews.co | Pemerintah Indonesia dan Azerbaijan sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang energi, termasuk minyak dan gas bumi.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi serta SKK Migas dan Kementerian Energi Azerbaijan memfasilitasi pertemuan BUMN migas kedua negara yaitu Pertamina Hulu Energi (PHE) dan SOCAR.
Baca Juga:
Regional 4 SHU Pertamina Terapkan 3 Strategi Unggulan dalam Operasional Migas di Indonesia Timur
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Menteri Energi Indonesia dan Menteri Energi Azerbaijan pada 30 April 2021 secara virtual. MoU mencakup peningkatan kerja sama dalam pengembangan migas, energi alternatif dan energi terbarukan.
"Kami mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Energi Azerbaijan dan jajarannya untuk bekerjasama sebagai tindak lanjut MoU yang sudah ditandatangani Menteri Energi Azerbaijan dan Indonesia," jelas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Azerbaijan, Minggu (5/6), usai menghadiri Baku Energi Week, Azerbaijan, tanggal 1-3 Juni 2022.
Tutuka menyampaikan, Ditjen Migas dan SKKMIGAS memfasilitasi pertemuan antara Pertamina Hulu Energi dan SOCAR (BUMN Azerbaijan), serta juga perusahaan lainnya dan mendapat sambutan positif. Selanjutnya, Pertamina Hulu Energi akan menindaklanjutinya dengan menyampaikan potensi lapangan-lapangan migas secara lebih detil, kriteria atau keinginan spesifik dan sebaliknya potensi yang bisa dikerjasamakan dari pihak Azerbaijan.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Tingkatkan Kebijakan Sejak 2021 untuk Tarik Minat Investor Migas Indonesia
"PHE akan berkomunikasi langsung dengan pihak perusahaan Azerbaijan. Kedutaan Besar RI untuk Azerbaijan yang dipimpin Dubes Hildi Hamid sangat membantu dan mendukung terselenggaranya pertemuan ini dan ke depan akan membantu memantau bersama kami perkembangan tindak lanjut tersebut," papar Tutuka.
Pemerintah Indonesia berharap kerja sama ini dapat dikonkritkan, mengingat Azerbaijan merupakan negara strategis dengan potensi migas besar dan kemampuan mengembangkan energi terbarukan yang kuat sehingga menjadi tumpuan negara-negara di sekitarnya dan bahkan juga untuk negara-negara di Eropa.
Keikutsertaan Indonesia pada Baku Energy Week merupakan kesempatan untuk menyampaikan perkembangan industri migas tanah air pada era transisi energi. Pada ajang tersebut, Dirjen Migas Tutuka Ariadji menyampaikan paparan yang berjudul "Energy Transition Towards Nett Zero Emission 2060: Indonesia as Archipelagic Country". Hadir pula dalam acara ini, Direktur Pembinaan Program Migas Dwi Anggoro Ismukurnianto.
Indonesia dan Azerbaijan telah melaksanakan The 1st Indonesia-Azerbaijan Energy Forum pada 1 Februari 2016 di Baku, Azerbaijan. Pertemuan menyepakati peningkatan kerjasama bidang migas, ketenagalistrikan, EBT, capacity building, serta mendorong Pertamina dan SOCAR untuk menandatangani MoU kerja sama B to B. Pada tahun 2019, Pertamina dan SOCAR telah menandatangani MoU B to B dan melakukan video conference yang digelar BPPK Kemlu.
Selanjutnya pada tahun 2022 ini, kedua negara rencananya akan menyelenggarakan Working Group of Oil and Gas yang waktunya akan ditentukan kemudian. [tum]