Alperklinas.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) berhasil menyelesaikan pembangunan jaringan listrik di Pulau Muna melalui transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Raha–Baubau dan GI 150 kV Raha. Keberadaan infrastruktur kelistrikan ini akan meningkatkan keandalan listrik dan ekonomi antar pulau di Sulawesi.
Pemberian tegangan listrik pertama (energize) berhasil dilaksanakan secara bertahap, yakni energize GI 150 kV Raha pada 2 Desember 2022 line pertama (sirkit I), kemudian energize untuk line kedua (sirkit II) pada 5 Desember 2022.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Bupati Muna La Ode Muhammad Rusman Emba mengapresiasi pembangunan infrastruktur listrik di wilayahnya. La Ode optimistis keberadaan SUTT ini akan mendorong roda perekonomian di Pulau Muna dan sekitarnya.
“Saya mewakili masyarakat Kabupaten Muna berterima kasih kepada PLN, karena dengan adanya jaringan ini akan meningkatkan sistem kelistrikan di daerah kami, tentu hal ini akan menjadi kekuatan bagi kami karena akan mendorong roda perekonomian di sini," kata La Ode.
Apalagi, kata La Ode, saat ini banyak pabrik pengolahan jagung di Kabupaten Muna. Dan, rencananya akan ada pembangunan 1000 hektar tambak bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta pengembangan industri di wilayah Muna Timur.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
"Keberhasilan pembangunan SUTT ini akan menambah semangat bagi kami untuk mengembangkan investasi di Kabupaten Muna karena listrik merupakan kebutuhan utama di berbagai sektor dan bagi masyarakat," tutur La Ode.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi (UIP Sulawesi) Defiar Anis mengatakan, keberadaan SUTT 150 kV antar pulau di Sulawesi ini akan meningkatkan keandalan jaringan kelistrikan khususnya di Pulau Muna. Sebelumnya, pasokan listrik di pulau ini masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan jaringan 20kV dari Baubau.
“Jaringan transmisi SUTT 150 kV Raha-Baubau merupakan infrastruktur ketenagalistrikan yang menghubungkan Pulau Muna dan Pulau Buton sepanjang 99.625 kilometer-route (kmr) mulai dari Gardu Induk (GI) 150 kV Baubau sampai dengan Gardu Induk (GI) 150 kV Raha dengan jumlah tower transmisi sebanyak 278 tower," ujar Anis.