Alperklinas.WahanaNews.co | Lima perusahaan awalnya akan meningkatkan produksi dengan total 5 juta unit kompor listrik pada 2023 mendatang.
PT PLN (Persero) mengatakan lima perusahaan elektronik batal menambah produksi kompor listrik untuk mendukung program konversi dari kompor LPG yang dicanangkan pemerintah.
Baca Juga:
Diajang Adhyaksa Sangihe Expo 2023, PLN Beri Edukasi Kompor Listrik
"Iya batal," ujar Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto secara singkat di Kementerian BUMN, Kamis (29/9).
Ia juga mengatakan target distribusi kompor listrik untuk 300 ribu penerima yang direncanakan tahun ini dibatalkan.
"300 ribu enggak jadi ya," ujarnya.
Baca Juga:
PLN Fokus Program Uji Coba Kompor Listrik
Namun, PLN disebut tetap akan melanjutkan uji coba kompor listrik yang sedang berjalan di Solo dan Denpasar.
Bahkan, PLN akan memantau penggunaan kompor listrik selama uji coba dan melaporkannya kepada pemerintah.
"(Uji coba) jalan. Kami melihat nanti perilaku dari pelanggan seperti apa. Kita catat kelebihan kelemahannya apa, dan tentunya nanti akan kita laporkan ke pemerintah," terang dia.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian mengatakan lima perusahaan elektronik akan mendukung upaya pemerintah dalam program konversi kompor LPG ke kompor listrik dengan meningkatkan produksi kompor tersebut.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier menyebut kelima perusahaan adalah PT Adyawinsa Electrical and Power.
Kemudian, PT Maspion Elektronik, PT Hartono Istana, PT Selaras Citra Nusantara Persada, termasuk Sutrado.
Rincian produksi kompor listrik perusahaan, yaitu PT Adyawinsa Electrical and Power sebanyak 1,2 juta unit, PT Maspion Elektronik 300 ribu unit, PT Hartono Istana Teknologi 1 juta unit.
Kemudian, PT Selaras Citra Nusantara Persada 300 ribu unit, Sutrado 1 juta unit dan perusahaan lainnya 1,2 juta unit kompor listrik.
"Di 2022, kemampuan nasional bisa 300 ribu pieces, dan nanti begitu ada kepastian spek jenis daripada kompor induksinya, itu beberapa perusahaan yang existing memproduksi kompor listrik akan menambah land investasinya khusus di kompor induksi. Tahun 2023 5 juta, 2024 5 juta, 2025 5 juta," ujar Taufiek dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (21/7). [tum]