Konsumenlistrik.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) rampung melakukan uji coba operasi Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Sudan berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) yang berlokasi di Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Keberhasilan ini memastikan PLN mengambil bagian pentik pasokan listrik dan mendukung operasional perusahaan pertambangan bauksit di daerah ini.
Baca Juga:
Kisah Petugas PLN Siaga Layani Masyarakat di Posko Mudik BUMN
Kepala Teknik Tambang PT Parenggean Makmur Sejahtera (PT PMS), Muhammad Indra Siswanto mengatakan, adanya pasokan listrik ini diharapkan dapat mendukung hilirisasi yang dilakukan perusahaan.
"Melalui dukungan dari PLN, kami berharap produksi bahan baku bauksit menjadi barang setengah jadi atau alumina dapat meningkatkan nilai jual dan pendapatan kami. Terima kasih atas dukungan PLN dalam pengembangan industri pertambangan dalam negeri," ujarnya.
Sementara itu, General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Reisal Rimtahi Hasoloan menyebutkan pembangunan GI ini berdasarkan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dengan PT PMS pada 26 Juni 2020 di Jakarta yang memiliki kebutuhan daya hingga mencapai 40 juta Volt Ampere (VA).
Baca Juga:
Tanpa Kedip, PLN Berhasil Amankan Kelistrikan Salat Id Se-Indonesia
Reisal mengatakan GI yang berfungsi untuk mendukung operasional dan memenuhi pasokan listrik PT PMS ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 79,34 persen dan membutuhkan investasi sebesar Rp78 miliar.
"PLN siap mendukung suplai listrik bagi para investor di Kalimantan Tengah dan Barat dan menjadikan listrik sebagai salah satu daya pendorong terciptanya iklim investasi positif di kedua provinsi," tutur Reisal.
Reisal mengatakan meskipun saat ini pabrik pengolahan bauksit tersebut masih dalam tahap pembangunan, listrik yang telah dihasilkan dari GI Sudan telah dapat dinikmati para pelanggan yang berada di sekitar GI.