Selanjutnya Eko juga menjelaskan mengenai fenomena semburan lumpur air panas yang juga terjadi akibat gempa bumi Pasaman di lokasi terdampak (sekitar 30 m dari pemandian air panas) yang diinformasikan dari beberapa media.
"Dugaan sementara, guncangan gempa bumi yang sangat kuat menyebabkan retakan yang memotong akuifer yang berisi air panas dan diperkirakan retakan tersebut menembus ke permukaan aluvium hingga permukaan tanah. Adapun material lumpur adalah material aluvium (Qh) yang terbawa oleh tekanan air yang kuat yang berasal dari akuifer yang mengandung air panas. Adapun sebaran air panas yang ada di beberapa titik karena mengikuti bidang lemah yang terbentuk natural. Ada kemungkinan spot-spot ini sebagai mud volcano atau kemungkinan sand boil," pungkas Eko. [tum]