WahanaNews-Alperklinas | PT PLN (Persero) menggandeng Total Eren S.A., PT Adaro Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI), dalam pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 70 MW di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) ini merupakan PLTB pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10 MWh di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) yang dilakukan antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dengan Managing Director-Indonesia & CFO APAC Total Eren Romain Pierru, Direktur Utama Adaro Power Dharma Djojonegoro, Direktur Adaro Power Mustiko Bawono, dan Direktur Utama PJBI Amir Faisal di Kantor Pusat PLN, pada Kamis (4/5).
Darmawan mengatakan proyek PLTB yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai ini merupakan sebuah inovasi yang dilakukan PLN Group bersama mitra dalam mengatasi intermitensi pembangkit EBT. Proyek ini diharapkan menjadi referensi proyek EBT lain ke depannya.
“Sesuai arahan pemerintah, PLN terus berkolaborasi dalam mendorong target net zero emission pada 2060. Oleh karena itu potensi angin yang cukup besar di daerah Tanah Laut, Kalimantan Selatan, akan dimaksimalkan pemanfaatannya dengan pembangunan PLTB berkapasitas 70 MW ini. Dilengkapi dengan teknologi terkini, Battery Energy Storage System sebesar 10 MWh, PLTB ini diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan meningkatkan pemanfaatan potensi energi bayu di Indonesia yang mencapai 155 Gigawatt (GW),” ungkap Darmawan.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Darmawan juga berharap PLTB Tanah Laut ini dapat mulai mengalirkan listrik pada tahun 2025 sekaligus mendukung program Pemerintah dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan di Indonesia.
Di tahun pertama operasional PLTB Tanah Laut diperkirakan akan menghasilkan sebanyak total 158 GWh energi listrik dan meningkat menjadi 196 GWh di tahun kedua dan seterusnya. Penggunaan energi baru dan terbarukan ini juga akan berkontribusi mengurangi jumlah emisi CO2e sebesar 220.000 ton per tahunnya.
Sementara itu Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan proyek ini merupakan wujud keseriusan Adaro dalam pengembangan EBT di dalam negeri. Ia mengakui bahwa pengembangan proyek PLTB ini sejalan dengan arahan pemerintah mendorong transisi energi di Indonesia.