Alperklinas.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) menangkap peluang pertumbuhan konsumsi listrik di Pulau Madura dengan membangun Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV yang mengalirkan daya listrik dari Surabaya ke Madura melalui Jembatan Suramadu.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan motivasi dan apresiasi atas langkah PLN. Khofifah berharap, dengan adanya infrastruktur ini bisa makin memperkuat kelistrikan di Madura.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
“Langkah yang bagus dan tepat mengingat pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura semakin meningkat, rekan-rekan PLN dengan pertimbangan yang tepat langsung mengeksekusi penambahan infrastruktur kelistrikan yang tentunya sejalan dengan harapan pertumbuhan ekonomi semakin melesat,” terang Khofifah.
Pembangunan transmisi yang berada di jalur roda dua Jembatan Suramadu ini dipastikan oleh Khofifah tidak akan menganggu lalu lintas. Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya akan melakukan pengalihan lajur mulai 19 Juli 2022 supaya pekerjaan dapat dilakukan dengan lancar.
“Yang dari jalur roda dua dialihkan ke roda empat akan diberikan sekat agar aman. Dengan pembangunan ini pasokan listrik meningkat sehingga pesantren-pesantren, UMKM, kehidupan perekonomian masyarakat Madura akan semakin terjamin. Mohon dukungan untuk PLN semoga lancar sehingga pasokan listrik nantinya akan semakin andal,” tandas Khofifah.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB), Muhammad Ramadansyah menjelaskan, jaringan transmisi yang terbentang dari Kedinding hingga Tx Bangkalan di Jembatan Suramadu ini nantinya akan memperkuat kelistrikan Madura yang saat ini disokong dua sirkit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Ujung/Kenjeran – SKTT 150 kV Suramadu 1 & 2 SUTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur. Perlu diketahui, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari proyek ini mencapai 88 persen.
“Dengan dibangunnya sirkit 3 dan 4 ini, menjadi upaya mitigasi untuk menjaga pasokan dan meningkatkan keandalan kelistrikan. Infrastruktur yang sedang dalam proses pembangunan ini nantinya akan memiliki panjang lintasan 16 kms dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023,” ujar Ramadansyah.
Ia mengatakan proses pengerjaan pemasangan kabel membutuhkan waktu 365 hari dan dibagi menjadi 2 tahapan. Tahap pertama, pengalihan dari sisi Surabaya menuju Madura dengan masa pengerjaan 19 Juli 2022 – 31 Januari 2023. Sementara, tahap kedua dari arah Madura ke Surabaya yang akan dilaksanakan pada Februari – Juli 2023.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Lasiran memastikan selama pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, keandalan pasokan listrik ke pelanggan tetap lancar dan aman.
“Pertumbuhan pelanggan di Madura 6,4 persen dari tahun lalu, sementara untuk beban puncak saat ini di Madura sebesar 317,1 MW meningkat 18,94 persen dari tahun 2019 sebelum pandemi,” terang Lasiran. [tum]