"Terkait transmisi, 10 tahun ke depan kita akan membangun hingga 47.723 kms secara nasional. Ini untuk mengevakuasi pembangkit-pembangkit yang akan kita bangun sebesar 40,6 GW sesuai RUPTL 2021-2030 dan mengirimkannya ke pusat-pusat beban kita," tuturnya.
Jisman menyebut proyek yang sudah masuk RUPTL adalah 150 kV Interkoneksi Sumatera-Bangka pada 2022, 500 kV Interkoneksi Sumatera-Malaysia pada 2030 untuk mendukung kerangka kerjasama ASEAN Power Grid, 150 kV Interkoneksi Kalimantan pada 2023, 150 kV Interkoneksi Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut)-Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) atau Tambu-Bangkir yang direncanakan beroperasi pada 2024.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Di samping itu, Jisman menambahkan proyek interkoneksi yang perlu dikaji lebih lanjut sebagai berikut:
Interkoneksi Sumatera-Singapura (termasuk interkoneksi Sumatera-Bintan) yang mendukung kerangka kerjasama ASEAN Power Grid;
500 kV Interkoneksi Sumatera-Jawa (diperlukan kajian lebih lanjut mempertimbangkan supply dan demand);
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
150 kV Interkoneksi Bali-Lombok (diperlukan kajian lebih lanjut untuk mendukung rencana interkoneksi Jawa-Nusa Tenggara);
150 kV Interkoneksi Bangka-Belitung (diperlukan kajian lebih lanjut untuk mendukung rencana Interkoneksi Sumatera-Kalimantan);
Interkoneksi Belitung-Kalimantan (diperlukan kajian lebih lanjut sebagai bagian dari program Supergrid Nusantara);