Alperklinas.Id | Sama seperti subsektor lainnya di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mencatatkan kinerja yang baik ditengah pandemi covid-19, Subsektor Ketenagalistrikan juga demikian.
Capaian kinerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan tahun 2021 dicerminkan dengan 15 indikator kinerja yang termasuk didalamnya capaian peningkatan jumlah pelanggan dan angka SAIDI dan SAIFI yang menurun.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
"Kita di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan sebagaimana biasanya pada saat mengevaluasi capaian kinerja tahun kapan pun itu selalu berpegang pada 15 indikator kinerja mulai dari pembangkitan sampai kemudian yang kita sebut sebagai susut jaringan," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2021 dan Program Kerja Tahun 2022 Subsektor Ketenagalistrikan hari ini, Selasa (18/1).
15 Indikator tersebut dikatakan Rida, terus dipantau kesehariannya dan memang bagian dari tugas harian Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang merupakan regulator yang mempunyai fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap operator, termasuk didalamnya PT PLN (Persero) agar ketersediaan listrik masyarakat tercukupi, memadai, terjangkau, berkeadilan dan berkelanjutan.
Rida menyampaikan pada tahun 2021 terdapat penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 1.901,74 MW, penambahan transmisi sepanjang 3.820,61 kms, penambahan Gardu Induk sebesar 7.731 MVA, penambahan Jaringan Distribusi sepanjang 14.480,1 kms dan Gardu Distribusi sebesar 2.775,42 MVA. Angka di atas merupakan prognosa sampai dengan Desember 2021.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
"Untuk Konsumsi Listrik Per Kapita, terjadi peningkatan konsumsi listrik per kapitanya sebesar 1.123 kWh atau 93,3% dari target 2021 yang sebesar 1.203 kWh/ Kapita," ucap Rida.
Terkait Rasio Elektrifikasi, Rida mengatakan bahwa saat ini telah mencapai 99,45% dari target 2021 yang sebesar 100%. Rasio elektrifikasi ini mengalami peningkatan sebesar 0,25% dari tahun 2020 yang sebesar 99,20%.
Rida juga menyampaikan capaian System Average Interruption Duration Index (SAIDI), atau berapa lama listrik terganggu atau padam per pelanggan dalam satu tahun yaitu tercapai 6,00 jam pelanggan/tahun atau mencapai 140% dari target.