“Mari Srikandi PLN, tunjukkan kontribusi lebih kita bagi PLN. Agar kita menjadi bagian penting dari transformasi yang tengah kita jalankan saat ini,” tandasnya.
Sinthya menambahkan saat ini dari 13.400 pejabat struktural PLN Group, terdapat sekitar 13 persen atau 1.000-an Srikandi. Berdasarkan target Key Performance Indicator jumlah talent perempuan di PLN, ia menyebut kini untuk level manajer dasar sampai atas sudah mencapai 19 persen.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Kita berhasil melampui target 15 persen yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN. Nanti pada 2024, akan meningkat menjadi 20 persen,” sebutnya.
Sinthya menjelaskan, saat ini PLN sedang menyusun target representasi perempuan di jajaran manajemen atas, manajemen menengah, dan manajemen dasar hendak dicapai pada tahun 2023 yaitu 16% dan meningkat menjadi 22 persen pada 2025.
Selain keterwakilan perempuan di jajaran manajemen, PLN juga memperhatikan kesejahteraan perempuan yang memiliki kodrat berbeda dengan pria. Beberapa langkah yang diambil di antaranya menyiapkan fasilitas laktasi bagi ibu menyusui, toilet khusus perempuan, Layanan Child Care.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Lebih jauh, Sinthya menyebutkan pada 2025 mendatang, diharapkan layanan bagi Srikandi PLN ini akan tersedia setidaknya di 30 persen kantor PLN yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu upaya pencegahan kekerasan dan eksploitasi seksual hingga pelecehan pun kini tengah gencar dilakukan PLN, dengan harapan pada 2024 mendatang protokol terkait ini telah dapat diadopsi di seluruh unit PLN.
Ia pun berharap dengan semakin besarnya jumlah dan peran para perempuan, PLN bisa mencapai target-target besar yang telah ditetapkan lewat transformasi organisasi. Hal ini baginya merupakan wujud kontribusi perempuan dalam memberikan energi perubahan bagi bangsa Indonesia melalui PLN. [tum]