Alperklinas.WahanaNews.co | Kewalahan lonjakan permintaan, Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa di Kelurahan Malakasari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur menambah green house dan instalasi baru untuk tanaman hidroponik.
Saat ini permintaan sayuran hidroponik yaitu 200 kg/bulan, sedangkan kapasitas produksi baru mencapai 40 kg/bulan atau 20% dari permintaan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Haryati, Ketua KWT D'Shafa mengatakan bahwa penambahan green house dan instalasi baru digunakan untuk memenuhi banyaknya permintaan sayuran hidroponik. Sebelumnya D'Shafa memiliki sebuah green house dan untuk pemenuhan permintaan pasar diperoleh dengan kerjasama dengan kelompok tani di sekitar. Tak hanya sayuran hidroponik, D'Shafa juga mengelola tanaman toga dan budidaya ikan Lele.
Hasil produksi D'Shafa yang dijual yaitu sayuran segar dan olahan pascapanen dalam bentuk makanan kering, minuman, serta catering makanan. Omzet per bulan mencapai 8,5 juta rupiah.
"Ibu-ibu di sini guyub sekali dalam kegiatan hidroponik ini mulai dari produksi tanaman hidroponik, tanaman toga, hingga olahan pascapanen," kata Haryati.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Tanaman hidroponik yang dikembangkan D'Shafa antara lain Kangkung, Pakcoy, Samhong, Bayam, Kale, Mint, Bayam Brazil, dan Seledri. Pemasaran dilakukan secara langsung dan online melalui berbagai platform.
KWT D'Shafa berdiri tahun 2019 dan diinisiasi oleh Ibu-ibu RW 05 Kelurahan Malakasari dengan menanam di halaman rumah masing-masing untuk ketahanan pangan. Seiring dengan perkembangan, anggota KWT D'Shafa yang berjumlah 13 orang sudah mempunyai beberapa unit bisnis.
"Kami ingin D'Shafa lebih berkembang lagi untuk meningkatkan ekonomi anggota maupun maayarakat setempat. Kita juga ingin mengembangkan kolaborasi dengan petani-petani sekitar supaya ekosistemnya lebih luas," Haryati menambahkan.
PLN Peduli hadir mendukung D'Shafa untuk lebih berkembang lagi dengan memberikan bantuan green house, instalasi hidroponik, dan perlengkapan pendukung.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Gunawan, mengatakan bahwa petani kota khususnya di Jakarta mempunyai peran penting dan perlu didukung agar semakin berkembang.
"Penggunaan energi listrik sangat diperlukan untuk pengelolaan pertanian perkotaan agar hasil lebih optimal seperti di green house ini listrik dipakai untuk pengairan serta penerangan dan nantinya akan dipasang juga lampu UV," kata Gunawan.
Hasil panen sayuran hidroponik yang ditanam di green house lebih optimal karena bebas hama dan kemungkinan layu atau kering semakin kecil. Hasil panen yang optimal tentunya akan berdampak positif terhadap pengembangan D'Shafa sebagai petani kota. [tum]