Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo berharap, ke depan program Electrifying Agriculture PLN bisa semakin masif menyasar petani dalam upaya peningkatan hasil panen. Hal ini karena antusiasme petani dalam program ini sangat tinggi.
"Mudah-mudahan dengan sarana ini ekonomi Indonesia semakin kuat dan taraf hidup khususnya untuk para petani, peternak, petambak semakin baik. Kita bantu petani yang kesulitan mendapatkan BBM yang biayanya mahal dengan energi listrik yang lebih bersih bagi petani kita,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
General Manajer PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, AB Wahyu Jatmiko menambahkan, PLN terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pertanian untuk menciptakan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Hingga periode bulan April 2023 kata Jatmiko, PLN telah menyalurkan total daya 5.387.000 Volt Ampere (VA) kepada 904 pelanggan untuk membantu efisiensi operasional pelaku usaha sektor agrikultur di wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
"Langkah ini merupakan komitmen kami sebagai perseroan dalam menghasilkan Creating Share Value (CSV) yang berlandaskan Sustainable Developments Goals (SDGs) atau pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Jatmiko.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo menyatakan dukungannya sekaligus mengapresiasi program Electrifying Agriculture PLN dalam mendorong sektor agrikultur khususnya di Kabupaten Bantul.
"Kami mengapresiasi langkah PLN yang ikut memperhatikan sektor agrikultur khususnya di Kabupaten Bantul yang telah menjadi benchmark kedaulatan pangan. Kami berharap program ini terus meluas hingga ke pelosok wilayah sehingga turut merasakan manfaat program ini sehingga produktivitas petani meningkat dan tingkat kesejahteraan semakin membaik," tutup Joko Waluyo.
[Redaktur: Alpredo]