Alperklinas ID | Rencana ekspor listrik ke Singapura dihentikan PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam).
Komisaris PT PLN Batam Rizal Calvary Marimbo mengatakan hal itu berdasarkan keputusan dari jajaran komisaris dan manajemen PLN Batam.
Baca Juga:
Soal Rencana Setop Ekspor Listrik Energi Baru Terbarukan, Ini Penjelasan Menteri Investasi
"Komisaris dan manajemen PT PLN Batam menghentikan semua bentuk penjajakan pengadaan listrik yang akan diekspor ke Singapura," ujar Rizal dalam keterangannya, Kamis (19/05/2022).
Rizal juga mengatakan saat ini PLN Batam akan berkonsentrasi untuk memenuhi kebutuhan domestik di Pulau Batam. Menurutnya, pasca membaiknya situasi pelonggaran COVID-19, terjadi lonjakan permintaan listrik di wilayah tersebut.
"Ini di luar dugaan kita, rebound industri di Batam sangat cepat. Ini belum termasuk wisata dan komersil di Batam terus membaik. Kerja-kerja perbaikan iklim investasi sangat cepat," kata Rizal.
Baca Juga:
Beda Pandangan dengan ESDM, Menteri Bahlil ‘Ogah’ Ekspor Listrik EBT
Rizal yang juga tenaga Ahli Kementerian Investasi/BKPM ini mengatakan akibat pemulihan iklim investasi, industri yang berjalan demikian cepat saat ini, Batam mengalami defisit listrik. Oleh sebab itu PLN Batam akan fokus menambah kapasitas daya terpasang di wilayah itu.
"Kita minta maaf kepada masyarakat keandalan listrik pelayanan kami terganggu. Kami sangat minta maaf. Ini diluar dugaan kami. Sebab sebelum COVID-19 cadangan kami cukup banyak. Saat COVID, malah menurun permintaan listrik. Kami jualan susah waktu itu. Setelah COVID dilonggarkan malah pemulihan sangat cepat. Ke depan akan kami tambah 100 MW lagi. Secepatnya kami minta manajemen kerja keras dan cepat," ungkap Rizal.
Rizal juga menerangkan, keputusan menghentikan rencana ekspor ke Singapura ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang akan menghentikan proyek dan rencana apapun ekspor listrik ke luar negeri.