Alperklinas.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) berhasil melakukan pemberian tegangan (energize) pada 3 infrastruktur kelistrikan di Bandung. Langkah ini dilakukan PLN untuk memperkuat jaringan di Bandung Raya.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Djarot Hutabri EBS menjelaskan tiga infrastruktur kelistrikan tersebut adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Bandung Timur – Ujungberung serta Gardu Induk (GI) 150 kV Ujungberung arah Bandung Timur #1 dan #2 dan Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV Bandung Timur Arah Ujungberung #1 dan #2, Bay Trafo #2, Bay Couple.
Baca Juga:
PLN Siapkan Listrik Bersih untuk Hilirisasi Mineral Smelter Antam di Kolaka, Sultra
“Beroperasinya jaringan transmisi dan gardu induk ini akan semakin memperkuat keandalan sistem kelistrikan di Bandung Raya,” ujar Djarot.
Ia memastikan dengan peningkatan kualitas listrik melalui sistem elektrifikasi yang andal akan menjadi tonggak utama dalam pembangunan ekonomi. Ia mengatakan dengan peningkatan keandalan ini akan semakin meningkatkan rasio elektrifikasi dan juga semakin menumbuhkan iklim investasi di kota yang dihuni lebih dari 2,5 Juta penduduk ini.
“Tentunya hal ini akan sangat penting, mengingat kita masih dalam situasi pemulihan ekonomi,” sambung Djarot.
Baca Juga:
Kunjungi GITET 500 kV Pedan, Dirut PLN Pastikan Kesiapan Sistem Kelistrikan Jawa-Madura-Bali saat Lebaran
Proses energize ini dilaksanakan setelah seluruh rangkaian tahapan test and commisioning berhasil dilalui dan ditandai dengan terbitnya Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) dari PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi (Pusertif).
Proyek pembangunan SUTT 150 kV Bandung Timur – Ujungberung ini terdiri dari 26 Tower double sirkit yang membentang sepanjang 18 kilometer sirkit (kms) mulai dari Desa Sukamiskin Arcamanik, Kota Bandung hingga ke Desa Cinunuk, Kabupaten Bandung.
Pembangunan ketiga proyek dengan nilai investasi lebih dari Rp 372 Milyar ini mampu mengalokasikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang sangat tinggi yaitu mencapai 99,68 persen dengan penyerapan tenaga lokal mencapai 742 orang.