Alperklinas.Id I Kesempatan investasi di subsektor energi baru terbarukan (EBT) sangat terbuka luas karena potensi besar dari sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia.
Hal itu ditegaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.
Baca Juga:
Siap Bangun Pembangkit Baru, PLN Bakal Investasi Rp567,6 Triliun
"Kesempatan untuk investasi di subsektor energi baru terbarukan sangat terbuka luas," ujar Arifin Tasrif dalam keterangan di Jakarta, Selasa (23/11/2021).
Arifin mengatakan pemerintah akan melaksanakan Renewable Energy Investment Day yang diawali dengan peresmian 21 proyek energi baru terbarukan berbasis hidro, surya, dan biogas dengan kapasitas 312 megawatt serta satu pabrik biodiesel berkapasitas 580 ribu kiloliter per tahun.
Kemudian ditandai empat kontrak perjanjian energi baru terbarukan, pengumuman proyek-proyek energi bersh yang ditawarkan oleh PLN kepada investor sebagai implementasi dari RUPLT 2021-2030 dengan total kapasitas 1,2 gigawatt untuk periode pengadaan 2021-2022.
Baca Juga:
Siap Bangun Pembangkit Baru, PLN Bakal Investasi Rp567,6 Triliun
"Perkiraan total nilai investasi dari peresmian penandatanganan dan penawaran proyek energi baru terbarukan adalah sebesar 3,9 miliar dolar AS dan akan mampu menyerap tenaga kerja lebih 52 ribu orang," kata Menteri Arifin.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, pemanfaatan energi terbarukan saat ini hanya 0,3 persen dari total potensi yang dimiliki oleh Indonesia.
Total potensi energi bersih di Indonesia tercatat mencapai 3.64,4 gigawatt yang terdiri dari surya 3.294,4 gigawatt, air, 94,6 gigawatt, bioenergi 56,9 gigawatt, angin 154,9 gigawatt, panas bumi 23,7 gigawatt, dan laut 59,9 gigawatt.