Sedangkan porsi energi bersih yang baru dimanfaatkan saat ini hanya sebesar 10.889 megawatt yang terdiri dari surya 194 megawatt, air 6.432 megawatt, bioenergi 1.923 megawatt, angin 154 megawatt, dan panas bumi 2.186 megawatt.
Selain potensi energi terbarukan, beragam potensi energi baru yang ada juga masih belum banyak diketahui, seperti uranium untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Baca Juga:
Siap Bangun Pembangkit Baru, PLN Bakal Investasi Rp567,6 Triliun
Menteri Arifin menyampaikan bahwa total realisasi investasi di subsektor energi baru terbarukan sebesar 1,12 miliar dolar AS sampai triwulan III 2021.
Realisasi modal tersebut berasal dari investasi panas bumi sebesar 49 persen; aneka energi baru terbarukan berupa air, matahari, dan angin sebesar 32 persen; bioenergi 18 persen; dan sisanya satu persen berasal dari investasi di bidang konservasi energi.
"Akhir 2021 diharapkan realisasi investasi di subsektor energi baru terbarukan dan konservasi energi dapat mencapai 1,44 miliar dolar AS," ucap Arifin.
Baca Juga:
Siap Bangun Pembangkit Baru, PLN Bakal Investasi Rp567,6 Triliun
Saat ini, Indonesia sedang bergerak menuju relaksasi visi pembangunan ekonomi hijau, sehingga membutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan dan penanaman modal pada proyek-proyek energi baru terbarukan dari listrik maupun non listrik agar proses transisi energi dapat berjalan baik dan target yang telah disusun dapat tercapai sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan. (tum)