Alperklinas ID | Setelah sepekan lalu hancur lebur, harga batu bara langsung melonjak drastis. Kemarin (3/5), harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak Juni ditutup di US$ 312,60/ton. Melonjak 5,89% dibandingkan hari sebelumnya.
Kenaikan harga batu bara kemarin menutup periode buruk sang emas hitam selama sepekan sebelumnya. Selama tujuh hari perdagangan dari 22 April hingga 2 Mei 2022, harga batu bara ambrol 17,5%.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
Kenaikan pada Selasa (3/5) juga mengembalikan harga batu bara ke level US$ 300 per ton. Harga sang emas hitam sempat terjerembab ke bawah level US$ 300 per ton pada perdagangan Jumat (29/4) dan Senin (2/5).
Dalam sepekan, harga batu bara turun tipis 0,73%. Meski begitu, harga batu bara masih membukukan kenaikan 20,85% secara point-to-point dalam sebulan. Selama setahun terakhir, harga melesat 240,71%%.
Kenaikan harga batu bara disebabkan sejumlah faktor mulai dari bargain buying hingga persoalan pasokan di sejumlah negara mulai dari Afrika Selatan, India, hingga Polandia.
Baca Juga:
KPK Ungkap Eks Bupati Kukar Dapat US$5 per Matrik Ton dari Perusahaan Batu Bara
Aksi bargain buying dilakukan setelah harga batu bara rontok selama sepekan sebelumnya sehingga menjadi kesempatan bagi pembeli untuk melakukan transaksi di harga lebih murah.
Di India, sejumlah pembangkit listrik batu bara tengah dihadapkan pada persoalan pasokan. India tengah dilanda gelombang hawa panas yang membuat permintaan alat pendingin meningkat sehingga konsumsi listrik juga melonjak. Departemen Meteorologi India (IMD) mencatat suhu maksimum rata-rata di barat laut India mencapai 35,9 celcius sepanjang April lalu. Suhu di bagian utara India bahkan mencapai 37.78 derajat celcius.
Konsumsi listrik yang melonjak membuat persediaan batu bara di pembangkit India menipis dari seharusnya 24 hari. Untuk memenuhi pasokan, pemerintah India bahkan sampai membatalkan lebih dari 650 kereta penumpang hingga akhir Mei. Pembatalan kereta dilakukan karena pemerintah tengah memprioritaskan kereta kargo untuk mengisi kembali stok batu bara di pembangkit listrik mereka.