Alperklinas ID | Penyediaan energi baru terbarukan (EBT) dalam pengembangan green hidrogen dan green ammonia, Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) raksasa Indonesia bakal membangun Green Industry Cluster.
Ketiga BUMN itu adalah PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero), yang mana hari ini ketiga BUMN tersebut sudah melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk Mewujudkan Green Industry Cluster tersebut.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam kerja sama ini PLN bakal mengambil peran dalam kajian terkait penyediaan green energy berbasis EBT seperti panas bumi, angin dan air di pabrik-pabrik milik Pupuk Indonesia yang selaras dengan kebijakan nasional untuk mencapai target bauran energi sebesar 23% pada 2025.
"PLN juga menyediakan sertifikat energi baru terbarukan (renewable energy certificate/REC) dari sisi hulu sampai hilir di seluruh pabrik milik Pupuk Indonesia," ujar Darmawan, Rabu (23/2/2022) melansir dari CNBC Indonesia.
Darmawan mengungkapkan, kesiapan PLN dalam mendukung Green Industry melalui operasional pembangkit berbasis EBT saat ini. Tak hanya itu, PLN juga sudah merencanakan untuk penambahan kapasitas pembangkit EBT. Misalnya di wilayah Sumatera, PLN mampu menyediakan akses listrik hijau untuk Pupuk Iskandar Muda dan Pupuk Sriwijaya dengan total kapasiitas 2.213 MW yang terdiri dari PLTA, PLTP, PLTS dan PLTB.
Baca Juga:
PLTS Groundmounted Terbesar Di Indonesia dibangun di Purwakarta, Kolaborasi PLN-Aruna Wujudkan Kawasan Industri Hijau
Sedangkan di wilayah Kalimantan PLN juga mampu memberikan akses listrik hijau ke Pupuk Kaltim dengan potensi kapasitas terpasang mencapai 1.205 MW yang ditopang dari PLTA, PLTS dan PLTB. Wilayah Jawa, khususnya untuk Petrokimia Gresik dan Pupuk Kujang PLN mampu menyediakan kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 5.375 MW yang ditopang dari PLTA, PLTP, PLTS dan PLTB.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan sinergi ini akan mengintegrasikan upaya BUMN dalam melakukan dekarbonisasi secara lebih terintegrasi.
"Apa pun rencana industri hijau pasti akan melibatkan Pupuk Indonesia karena harus melalui green ammonia dan blue ammonia," ujar Bakir.