Setali tiga uang, Nay (31) asal Sidoarjo juga merasa keberatan dengan rencana kebijakan tersebut.
Menurutnya, jika masyarakat diminta menggunakan kompor listrik, itu akan membuat konsumsi listrik atau tagihan semakin membengkak.
Baca Juga:
Diajang Adhyaksa Sangihe Expo 2023, PLN Beri Edukasi Kompor Listrik
"Kalau pakai kompor listrik 'makan' watt besar, dan kalau mati lampu malah enggak efisien," katanya.
Ninuk (42) dan Maya (37) warga Parung, Bogor juga merasa keberatan karena biaya listrik pasti akan membengkak dengan peralihan kompor tersebut.
"Biayanya akan sangat mahal, sumber tenaga listrik juga kurang memadai, di sini sering mati lampu," kata mereka.
Baca Juga:
PLN Fokus Program Uji Coba Kompor Listrik
Begitu pula dengan Tari (30) yang menganggap rencana pemerintah ini hanya akan memberatkan kelas menengah ke bawah.
"Pusing, tarif listrik naik terus, kalau pakai kompor listrik tagihanku akan banyak," kata Tari, warga asal Surabaya.
Aam (31) asal Mojokerto menambahkan kebijakan ini jika ingin direalisasikan seharusnya menyasar ke kelas menengah ke atas. Sebab, mereka pasti mampu untuk membayar listrik lebih banyak.