Alperklinas.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) turut mendukung pengembangan inovasi transisi energi bersih di Tanah Air. Dukungan ini diwujudkan melalui pendampingan kepada Tim Inovator Mahasiswa Politeknik Saint Paul Sorong atas inovasi Green Fishery PV Charging Station with Freezer Smart Electric Fishing Boat.
Kelompok Mahasiswa binaan PLN mampu meraih penghargaan Juara 1 Kategori Prototype dalam ajang Energy Transition Innovation Challenge (ETIC) 2022. Penghargaan diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam gelaran Energi Transition Working Group (ETWG) 3 di Bali.
Baca Juga:
Program Electrifying Marine PLN Bertambah 2.169 Pelanggan, Pelaku Usaha Bisa Hemat Biaya Produksi Hingga 60%
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN berkomitmen mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) tahun 2060. Untuk mencapai target itu, kata dia, PLN tidak bisa bekerja sendiri.
“Perlu kolaborasi semua pihak untuk mencapai target net zero emission, termasuk dengan sekolah dan perguruan tinggi,” kata Darmawan.
Darmawan mengapresiasi inovasi yang dilakukan Tim Inovator Politeknik Saint Paul Sorong. Selain mewujudkan energi bersih, inovasi ini penting sebagai terobosan dalam pengembangan teknologi.
Baca Juga:
Bantuan Perahu Listrik PLN Bikin Tangkapan Ikan Nelayan Tongkeina Berlipat
“Para inovator merupakan generasi muda penerus bangsa. PLN merasa bangga turut berkontribusi dalam pengembangan inovasi ini,” terangnya.
Green (SITE) Fishery merupakan solusi energi bersih dan cerdas dari hulu ke hilir yang ditawarkan Tim Inovator dan PLN untuk nelayan tradisional di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Kehadiran inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan, nilai jual serta mengurangi biaya operasional nelayan.
“Inovasi yang kami tawarkan yakni penyediaan Photovoltaic Stasiun Pengisian Perahu Listrik (PV SPPL) dengan daya 3.000 watt dan penampung ikan ( freezer) kapasitas 100 liter, Smart Electric Boat, aplikasi Fish Finder serta Electric Outboard Motor untuk nantinya dapat digunakan oleh para nelayan,” ujar Rilon Petrik Uneputty, salah satu anggota Tim Inovator.