Pemanfaatan tenaga surya juga dapat dimanfaatkan untuk menunjang sektor pertanian, terutama irigasi lahan pertanian. Sebelumnya, petani mengandalkan sawah tadah hujan ataupun mengandalkan pompa air elektrik (electric water pump). "Luas sawah di Indonesia besar, yaitu 8 juta hektar tapi sering kering," tekan project leader tim litbang PT Bukit Asam Zulkurniadi.
Kondisi tersebut mendorong lahirnya terobosan teknologi baru berupa solar water pump. "Ini adalah teknologi terbaru dari perkembangan off grid sistem dan solar pump inverter. Solar Water pump jauh lebih efisien karena bisa menekan losses," ungkap sales project engineer PT Reja Aton Energi Fudin Bili Rochazani.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Jakarta Pusat Perbanyak PLTS Atap untuk Konservasi dan Efisiensi Energi
Secara rinci, Fudin menguraikan ada lima komponen utama dalam solar water pump, yaitu panel surya, controller, inverter, water storage, dan saluran distribusi. "Parameter pembangun solar water pump dilihat dari lokasi, kebutuhan air sehari dan ketinggian (head)," jelasnya.
Pada akhir acara, Zulkurniadi menekankan kepada mahasiswa untuk memiliki bekal pengetahuan yang cukup bila ingin terjun ke dunia PLTS. "Perkuat ilmu kalian. Memang kadang pengalaman bekerja seperti ini tidak didapat di bangku kuliah. Makanya, kita haru mempersiapkan dulu secara teknis dan faham tentang panel surya," tutupnya. [tum]