Program ini telah berjalan selama 2 batch, pada batch 1 peserta Gerilya telah berkontribusi membantu dalam proses instalasi PLTS Atap baru sebesar lebih dari 2,3 MWp dan penyusunan dokumen pra-studi kelayakan PLTS Atap dengan toytal kapasitas lebih dari 2 MWp.
Program Gerilya Batch II sendiri mendapat antusiasme luar biasa dari mahasiswa di seluruh perguruan tinggi Indonesia. Kendati hanya dibuka dalam satu pekan, tercatat sebanyak 1228 peserta yang mendafatar dari lebih darii 60 Universitas di Indonesia, lolos administrasi 700 peserta, lolos tes interview 120 peserta, dan lolos tahap akhir sebanyak 57 peserta dari 29 Universitas di Indonesia.
Baca Juga:
Satset Gerilya Bahas PLTS Terapung, Sasar Milenial Jakarta
Program Gerilya sendiri diluncurkan secara resmi oleh Menteri ESDM dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 13 Agustus 2021. Melalui kolaboarsi dengan Program Kampus Merdeka, program yang khusus diperuntukkan bagi mahasiswa aktif tingkat Dipolma IV/Strata I (S-1).
Sistem pembelajaran Gerilya dirancang dengan dua tahapan pembelajaran. Pertama, course berlangsung selama tiga bulan dengan mempelajari materi dasar tentang pengetahuan energi terbarukan, kebijakan energi nasional, product knowledge PLTS Atap, pengetahuan teknis dan keekonomian PLTS Atap, design, pemasangan dan perawatan PLTS Atap hingga materi soft skill seperti mekanisme strategi marketing.
Baca Juga:
Gerilya Gelar Diskusi PLTS Aplikatif Bagi Mahasiswa Surabaya
Kedua, team-based project. Para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung ke perusahaan pengembang PLTS Atap. Selama 3 bulan TBP, peserta Gerilya akan membantu perusahaan dari segi operasional dan memahami teknis PLTS melalui pembuatan studi kelayankan, analisa teknis dan ekonomi, serta penyusuan strategi marketing.
Harapannya, program ini mampu mempersiapkan sumber daya manusia secara mumpuni dalam mengola dan mempercepat akselerasi transisi energi bersih di Indonesia melalui tenaga surya. Selama pelaksanaan program Gerilya, Kementerian ESDM telah melibatkan para pemangku kepentingan mulai dari antarkementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha swasta, akademisi, praktisi, asosiasi hingga NonGovermental Organization (NGO).
Sebagai informasi, acara [RE]Spark 2022 berlangsung selama 2 hari, dari tanggal 2 hingga 3 Juni 2022. Acara ini terdiri dari Exhibition, Investor Speed Dating, Hackathon, dan Workshop. Lebih dari 30 inovator dan startup pamerkan inovasi energi terbarukan di festival tersebut.