Berdasarkan data dari Kementerian Agama, tercatat jumlah Pondok Pesantren yang ada di Indonesia sebanyak 26.975 dengan jumlah santri mencapai lebih dari 4 juta orang, per 2019.
Adapun, Kampar merupakan Kabupaten di Provinsi Riau yang memiliki Pondok Pesantren paling banyak. Setidaknya, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir jumlahnya melonjak hingga hampir dua kali lipat, dari awalnya sebanyak 45 pesantren pada 2019 menjadi 84 pesantren pada 2022.
Baca Juga:
Indonesia Perkokoh Peran Komunitas dalam Fungsi Kredit Karbon
Di Kampar, lanjut Priyo, minyak kayu putih merupakan komoditi dengan tingkat kebutuhan dalam negeri mencapai 3.600 ton per tahun. Produksi lokal saat ini hanya sanggup memenuhi sebanyak 600 ton per tahun dan sisanya diimpor dari luar negeri.
Dengan harga jual sekitar Rp 300 ribu per liter dan usia produktif tanaman berkisar 25 sampai 30 tahun, tak ayal membuat sektor ini cukup menjanjikan untuk digarap.
General Manager PLN UIP Sumbagteng, Alland Asqolani, menjelaskan bahwa untuk mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri melainkan harus melalui sinergi berbagai pihak.
Baca Juga:
Tekan Emisi Gas, KLHK Kembangkan Tanaman Bioenergi Sumber EBT
“BPSILHK yang menguasai pengetahuan dalam pembudidayaan serta teknologi pengolahan kayu putih, pondok pesantren yang memiliki sumber daya manusia serta PLN Peduli selaku penyandang dana harus berkolaborasi untuk hasil yang maksimal,” ujarnya
Sebagai warisan dari kolaborasi ini nantinya akan dilakukan peluncuran buku dengan judul “Praktek Budidaya Tanaman Kayu Putih di Lahan Gambut” yang dikemas oleh kontributor dari Majalah Trubus.
Nantinya, sebanyak 10.000 tanaman kayu putih akan di tanam di lahan gambut seluas 4 hektar, penanamannya akan dilaksanakan pada bulan Oktober untuk memperingati Hari Santri dan Hari Listrik Nasional.