Hingga 2026 ada tiga proyek panas bumi baru milik PGEO, yakni wilayah kerja Lumut Balai Unit 2 (1x55 MW) yang ditargetkan beroperasi di akhir 2024. Kemudian wilayah kerja Lahendong unit 7&8 (2x20 MW) yang ditargetkan beroperasi 2026.
Terakhir, wilayah kerja Hululais Unit 1&2 (2x55 MW) yang ditargetkan beroperasi pada 2026. Selain itu, PGEO juga melakukan ekspansi bisnis dengan menggandeng partner global, yakni proyek panas bumi di Kenya dan Turki yang dilirik untuk menggali potensi pengembangan panas bumi yang lebih besar serta menjadi world class geothermal champion.
Baca Juga:
PLN Gandeng PGE Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi
PGEO merupakan pelopor geothermal Tanah Air sejak 1974 dan telah menjadi pemain terbesar di industri secara nasional dengan 13 wilayah kerja panas bumi (WKP), dengan total kapasitas terpasang sebesar 1877 Mega Watt (MW) yang dioperasikan sendiri.
Pengelolaan wilayah kerja panas bumi tersebut telah berhasil memasok listrik ke lebih dari 2 juta rumah di Indonesia dengan potensi pengurangan emisi mencapai 9,7 juta tCO2 per tahun. PGEO juga optimis bisa mencapai kapasitas terpasang 1 Giga Watt (GW) dalam dua tahun mendatang.
[Redaktur: Alpredo Gultom]