WahanaNews.co-Alperklinas, Jakarta - PT PLN (Persero) mencatat jumlah pelanggan program electrifying agriculture (EA) hingga akhir 2023 sebanyak 241.700 pelanggan atau naik sekitar 25 persen dibandingkan pada 2022 sebanyak 193.058 konsumen.
Program EA merupakan inovasi PLN untuk mengajak para pelaku di sektor agrikultur untuk beralih menggunakan alat-alat dan mesin produksi berbasis listrik sehingga lebih maju dan modern.
Baca Juga:
Kembangkan Eduwisata Lebah di Garut, PLN Haleyora Power Salurkan Bantuan Alat Pengolahan Madu
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui keterangan di Jakarta, Jumat, menjelaskan melalui program EA, PLN ingin mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang berujung pada peningkatan keuntungan.
Program tersebut juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.
"Melalui program ini, kami berupaya menciptakan creating shared value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kami yakin dengan penggunaan berbagai inovasi teknologi agrikultur berbasis listrik membawa pelaku usaha menjadi lebih modern yang membuat produktivitas mereka meningkat signifikan dibandingkan dengan menggunakan energi fosil," katanya, dikutip Sabtu, (6/1/2024).
Baca Juga:
Pendapatan PLN Tumbuh Signifikan Mencapai Rp487 Triliun, Ditopang Peningkatan Penjualan Tenaga Listrik
Hingga akhir tahun 2023, total daya tersambung program EA sebesar 3.647 megavolt ampere (MVA) atau tumbuh sekitar 16 persen dari 2022 sebesar 3.128 MVA.
Selain itu, konsumsi listrik program EA juga mengalami peningkatan. Pada akhir 2023, konsumsi listrik mencapai lebih dari 5,12 terawatt hour (TWh), meningkat sekitar sembilan persen dibanding akhir tahun 2022 sebesar 4,66 TWh.
Program EA juga menjadi bagian dari langkah strategis PLN dalam upaya mendukung pengentasan kemiskinan melalui sektor ketenagalistrikan.