WahanaNews-Alperklinas | Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan pada tahun 2022 pihaknya mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Ini dapat terlihat dari penjualan listrik di sepanjang tahun lalu yang berhasil tumbuh sebesar 6,3% atau sebesar 274 Tera Watt hour (TWh).
Baca Juga:
Nusa Dua Bali Jadi Tuan Rumah General Annual Meeting FISUEL Tahun 2017, ALPERKLINAS Hadir sebagai Salah Satu Peserta dari Indonesia
PT PLN (Persero) membukukan pendapatan sebesar Rp455 triliun (unaudited) sepanjang tahun 2022. Hal tersebut menyusul dengan melonjaknya penjualan listrik perusahaan setrum pada periode tersebut.
Angka tersebut lebih tinggi 16,1 TWh dibanding penjualan listrik pada 2021 yang tercatat sebesar 257 TWh atau setara Rp 22,2 triliun. Bahkan, angka ini juga lebih tinggi 10,7 TWh atau setara Rp 15,4 triliun dibanding target RKAP tahun 2022 yang targetnya mencapai 263 TWh.
"Revenue kita sekitar Rp 455 triliun," kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (15/2/2023).
Baca Juga:
Hadir pada Kongres Dunia di Brasil Tahun 2015, ALPERKLINAS Mulai Rintis Keanggotaan di Consumers International
Oleh sebab itu, Darmawan mengapresiasi kinerja jajaran direksi dan seluruh jajaran PLN. Mengingat, telah melakukan suatu program inovatif marketing dengan berbagai macam strategi.
"Ada captive akuisisi kami juga mengetuk pintu industri-industri yang masih melakukan pembangkitnya sendiri dan kami melakukan kolaborasi apakah bisa listriknya menggunakan PLN dan jumlahnya cukup besar," katanya.
Kinerja keuangan tersebut juga tak lepas dari kebijakan perusahaan yang melakukan program diskon tambah daya, dengan memfasilitasi agar tambah daya ini bisa jauh lebih murah dan jauh lebih mudah.
"Kami juga membangun electrifying lifestyle juga electrifying agriculture, electrifying marine ini termasuk kapal-kapal yang bersandar tadinya menggunakan diesel saat ini sudah menggunakan listrik PLN, kemudian kami juga bekerjasama dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus, kawasan industri dan juga smelter dan dampak positifnya adalah pertumbuhan demand yang sangat sehat," paparnya. [tum]