Pada tahun 2022, Darmawan menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan aksi korporasi sebesar Rp 196,8 M untuk mendukung terciptanya rasio elektrifikasi menuju 100%. Salah satunya dengan menghubungkan kelistrikan di daerah-daerah terpencil dan memberikan akses listrik yang berkeadilan bagi masyarakat.
Untuk mencapai Rasio Elektrifikasi dan Rasio Desa Berlistrik 100%, kata dia dibutuhkan total anggaran Rp 18 hingga Rp 20 triliun. Dimana Regional Jamali membutuhkan Rp 2,03 triliun, Regional Sumatera kalimantan membutuhkan Rp 9,93 triliun, dan Regional Sulmapana membutuhkan Rp 6 triliun. Namun di tahun 2023 ini hanya dianggarkan Rp 10 triliun sehingga masih membutuhkan anggaran Rp 7,96 triliun lagi di 2024 untuk menuju rasio desa berlistrik 100%. [tum]