Ada pula warganet yang menilai kompor induksi layak digunakan untuk jenis makanan yang simple dan proses memasak sebentar. Beda halnya dengan jenis masakan Indonesia, bahkan berdampak boros energi.
"Induksi ya karena jenis makanannya yang simpel dan proses memasaknya sebentar. Hal itu agak sulit diterapkan ke masakan Indonesia yang kebanyakan proses masaknya lama. Pemerataan panas pada kompor induksi gak cocok dengan masakan Indonesia. Malah akan lebih boros energi listrik," ujar akun @nurfiadi1.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Akun @snogthenbite justru berkomentar soal kesulitan memasak makanan khas Sumatera Barat, seperti rendang, menggunakan kompor induksi.
Sebagai informasi, rendang yang merupakan makanan khas asal Sumatera Barat diolah di tungku perapian terbilang lama, yaitu sekitar 4 jam sampai 5 jam.
Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan sedang melakukan uji coba konversi LPG 3 kg ke kompor listrik.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Uji coba dilakukan di tiga kota, yakni Denpasar, Solo, dan salah satu kota di Sumatera.
"Ini uji coba untuk melihat penerimaan masyarakat sekaligus mempelajari aspek tekniknya, misalnya berapa kapasitas daya tungku yang cocok," imbuh Dadan. [tum]