Pada pekan lalu, Presiden Panama Laurentino Cortizo mengumumkan bahwa dia akan menurunkan harga BBM hingga 24% dari harga pada akhir Juni. Namun, banyak demonstran yang menyatakan bahwa harga BBM tidak sepenuhnya turun dan mereka akan terus melakukan aksi penutupan jalan.
4. Ekuador
Baca Juga:
Tata Kelola Energi Primer Kokoh, PLN Tak Khawatir Ancaman Krisis Energi Global
Nasib Ekuador hampir sama dengan Panama. Pasokan yang berkurang telah melambungkan haraga BBM.
Pemerintah menghabiskan sekitar US$ 3 miliar per tahun untuk memberikan harga bensin tetap senilai US$ 2,55 dan harga solar US$ 1,90 per galon.
Pada 26 Juni lalu, Presiden Guillermo Lasso mengusulkan pemotongan 10 sen dari masing-masing harga tersebut, tetapi Konfederasi Bangsa Pribumi Ekuador yang kuat, yang telah memimpin protes selama dua minggu, menolak rencana tersebut dan menuntut pengurangan 40 dan 45 sen.
Baca Juga:
Tata Kelola Energi Primer Kokoh, PLN Tak Khawatir Ancaman Krisis Energi Global
Pemerintah pun setuju untuk memotong setiap harga sebesar 15 sen dan protes akhirnya mereda.
5. Argentina
Padal awal Juni lalu, setidaknya ada 19 provinsi di Argentina yang mengalami kelangkaan BBM, khususnya solar. Kelangkaan BBM itu pun membuat harga bahan bakar di negara itu meroket.