"Harapan kami sebagai Indonesia tentunya ya. Kalau sekarang 5,8 sen (US$) per kWh, yang kedua (proyek ekspansi) bisa turun dong. Jadi kita pikirkan begitu. Kalau sama aja ngapain," kata Yudo usai peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Kamis (9/11/2023).
Adapun Perjanjian Jual Beli Listrik dengan PLN berlaku selama 25 tahun dengan skema BOOT yakni Build, Own, Operate & Transfer.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Desak Pemerintah Daerah dan PLN Kolaborasi Cek Keandalan Lampu Penerangan Jalan Umum demi Keselamatan Pengguna Jalan
Tingkatkan Bauran EBT
Presiden RI Jokowi mengungkapkan PLTS Terapung Cirata bisa menambah bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam negeri. Dengan begitu, dia berharap melalui proyek ini, Indonesia bisa memiliki lebih banyak proyek EBT yang akan dibangun dalam negeri.
"Kita harapkan akan semakin banyak energi terbarukan yang dibangun di negara kita, Indonesia, baik itu tenaga surya, hydro power, kemudian geothermal, kemudian tenaga angin," ujarnya di sela acara peresmian PLTS Terapug Cirata, Purwakarta, Kamis (9/11/2023).
Baca Juga:
PLN Suluttenggo Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya Sambut Ramadhan 2025
Jokowi mengatakan proyek yang termasuk dalam PSN tersebut harus ditingkatkan produksi listriknya menjadi 500 MWp, dan bisa kembali dilakukan oleh PLN Nusantara Power bersama dengan Masdar.
"(PLTS Terapung Cirata) yang terbesar di Asia Tenggara. Saya kira setelah memulai ini, tadi saya sudah berbicara juga dengan Menteri Dr. Tani dari UAE, bahwa ini akan ditingkatkan lagi mungkin di angka kurang lebih 500 MW," ungkapnya.
Adapun, Jokowi menyebutkan jika Indonesia terus konsisten untuk mengembangkan EBT dalam negeri maka akan sangat baik untuk Indonesia ke depannya.