Lebih lanjut, Wiluyo menyebutkan dari total 8,2 GW itu, porsi pembangkit berbasis biomassa dan biogas adalah 135 MW. Adapun berdasarkan RUPTL 2021-2030, terdapat rencana pengembangan pembangkit EBT sebesar 20,9 GW, di mana di dalamnya pengembangan bioenergi sebesar 590 MW dan program co-firing yang setara dengan 1,8 GW.
Selain penambahan kapasitas EBT tersebut, salah satu strategi pengembangan EBT yakni optimalisasi potensi EBT di daerah setempat. PLN sendiri telah mengembangkan program co-firing untuk memanfaatkan bahan baku EBT di sekitar PLTU sebagai pengganti sebagian bahan bakar batu bara. [tum]