Alperklinas ID | PT PLN (Persero) menerapkan integrasi pemeliharaan aset transmisi atau Enterprised Asset Management (EAM) di unit PLN di Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana). Hal ini wujud peningkatan layanan untuk meningkatkan keandalan listrik.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, penerapan EAM bertujuan untuk menstandarkan proses bisnis operasi dan pemeliharaan transmisi serta memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan aset transmisi di PLN.
Baca Juga:
PLN Gelar Apel Siaga, Pastikan Keandalan Pasokan Listrik untuk Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Sebelumnya dalam pengelolaan aset transmisi, PLN membutuhkan monitoring proses bisnis operasi dan pemeliharaan yang tersebar pada unit unit bisnis. Dengan adanya EAM, kini seluruh aset termonitor satu per satu, langsung bisa dilihat dalam satu dashboard, dan tentunya sangat presisi.
“Dengan pengelolaan aset yang sudah diperbaiki ini, maka kita bisa meningkatkan kualitas layanan pelanggan, salah satunya adalah kita mampu untuk mewujudkan zero down time (ZDT),” tutur dia, dalam keterangan resmi di Jakarta, (23/02/2022).
Dengan adanya pengawasan infrastruktur kelistrikan yang terintegrasi sistem maka PLN mampu meningkatkan pelayanan kelistrikan kepada masyarakat. Jika selama ini beberapa waktu masih terdapat pemadaman, dengan EAM ini pemadaman listrik bisa diminimalisirkan.
Baca Juga:
Buka Lat Pra Ops Mantap Praja 2024, Kapolres Merangin Ingatkan Anggota Tetap Jaga Netralitas
“PLN bisa langsung menghubungkan listrik melalui sumber lain. Sehingga pemadaman bergilir bisa diminimalisir,” ujar Darmawan.
Darmawan juga berharap terobosan ini dapat mengoptimalkan biaya operasi dan pemeliharaan, dengan target peningkatan keandalan serta penurunan susut jaringan.
“Dengan dimulainya implementasi EAM Transmisi ini maka informasi tata kelola siklus aset yang meliputi perencanaan atau desain, pembangunan atau konstruksi, operasi, pemeliharaan sampai ke penarikan atau penghapusan aset tersedia dengan baik,” ujarnya.