"Orang tidak mau masuk hotel kalau energi listriknya bersumber dari energi fosil. Pengembangan PLTP Ulumbu adalah bagian dari upaya kita membenahi ini semua," ujar Viktor.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) Abdul Nahwan menuturkan saat ini kebutuhan energi listrik di NTT mengalami pertumbuhan cukup pesat. Sehingga penambahan pasokan listrik, khususnya dari pembangkit EBT sangat dibutuhkan.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Pemanfaatan potensi panas bumi PLTP Ulumbu ini sejalan dengan road map percepatan peningkatan bauran EBT nasional demi mencapai NZE pada 2060. Adapun pengembangan PLTP Ulumbu unit 5 dan 6 ini berkapasitas total 40 megawatt," jelas Nahwan.
Dirinya menambahkan saat ini pembangunan perluasan PLTP Ulumbu telah memasuki tahap survei dan pembebasan lahan. Sebelumnya, PLN juga telah mengoperasikan PLTP Ulumbu unit 1-4 dengan kapasitas total 10 MW.
Nahwan menjelaskan kehadiran PLTP menjadi sangat penting karena sifatnya sustainable yaitu dapat menghasilkan energi berkelanjutan sehingga tersedia untuk jangka waktu yang panjang. Energi ini juga reliable yakni tidak tergantung pada kondisi cuaca.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Berbeda dengan PLTS dan PLTB, PLTP ini tidak bersifat intermittent, sehingga akan lebih andal bagi sistem kelistrikan. Keunggulan lain energi panas bumi adalah direct use atau dapat dipakai langsung ke pengguna akhir. Kemudian dapat menciptakan lapangan kerja, tidak ada polusi dan ramah lingkungan," pungkas Nahwan.
[Redaktur: Alpredo]