Selain itu, menurut dia, terdapat kendala berupa belum terbitnya perizinan utama seperti izin pengusahaan sumber daya air (PSDA) dan alotnya perizinan penggunaan kawasan hutan atau IPPKH.
Ada pula sejumlah tantangan terhadap pengurusan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KKPR) juga berkontribusi terhadap capaian penambahan kapasitas listrik EBT kuartal pertama tahun ini yang cenderung bergerak konservatif.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Penyelesaian pembebasan lahan dan perubahan titik interkoneksi dan juga ada soal tantangan permohonan ekspansi dan perubahan kapasitas," ujar Dadan.
Sebelumnya, Kementerian ESDM merekam total kapasitas terpasang setrum EBT mencapai 12,5 gigawatt (GW) hingga Desember 2022. Capaian ini diproyeksikan terus meningkat, seiring komitmen pemerintah untuk menambah kapasitas terpasang hingga 368 MW pada 2023.
Tambahan masukan setrum bersih 2023 akan terbagi dalam sejumlah proyek, dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 136 MW, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 161 MW, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 13 MW, dan pembangkit listrik tenaga bioenergi atau PLT Bioenergi dengan kapasitas 58 MW.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Hasil setrum EBT itu akan dialokasikan untuk masuk ke dalam grid atau jaringan daya listrik PLN. Selain itu, pemerintah juga menetapkan sasaran penambahan instalasi PLTS atap sebesar 100 MWp. [tum/katadata]