WahanaNews-Alperklinas| Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 yang digadang-gadang sebagai pembangkit listrik terintegrasi pertama dan terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) nyatanya masih belum beroperasi hingga saat ini.
Padahal, pemerintah telah menargetkan pembangunan proyek PLTGU berkapasitas 1.760 Mega Watt (MW) tersebut selesai pada Desember 2021 lalu.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Melanir CNBCIndonesia, Sabtu (6/5/2023) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif akhirnya membeberkan masalah utama dari molornya operasi PLTGU Jawa-1 yang berlokasi di Desa Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Arifin mengungkapkan bahwa yang menjadi biang kerok dari molornya operasi PLTGU Jawa-1 adalah karena alat yang digunakan tidak sesuai dengan standar.
"Ada masalah desain alat. Ya ternyata nggak proven," jelas Arifin di Gresik, Jawa Timur, saat ditanya apa alasan utama PLTGU Jawa-1 belum juga beroperasi hingga sekarang, dikutip Jumat (5/5/2023).
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
Lebih lanjut, Arifin enggan untuk mengatakan dari mana asal alat yang nyatanya belum memenuhi standar itu. Namun yang pasti, alat tersebut disokong oleh perusahaan yang memiliki nama besar di kelasnya.
Dia menyebut, perusahaan penyedia alat tersebut berasal dari Amerika Serikat.
"Big name, negaranya Uncle Sam. Makanya, kalau milih harus barang yang sudah terbukti, jalannya bagus," tegas Arifin.