Sama halnya dengan Mince, anak-anak di Kampung Timi sebelumnya juga mengalami kesulitan untuk belajar jika malam menjelang. Penerangan malam hari di dalam honai yang kadang hanya berasal dari tungku api kayu bakar tidaklah cukup memberikan cahaya bagi anak-anak untuk belajar.
Anceli Gire, seorang anak usia sekolah dasar di Kampung Timi, menuturkan bahwa ia tidak bisa belajar kalau malam karena kondisi gelap.
Baca Juga:
Masyarakat Resah Lampu PJU Padam di Jalan Lintas Sumatera Badiri Tapteng
"Dulu sebelum ada lampu tidak bisa belajar kalau malam. Sekarang sudah ada lampu jadi bisa belajar," ujarnya sambil tersenyum.
Tak hanya untuk penerangan di dalam honai, warga kampung Tini yang suka berburu juga memanfaatkan LTSHE untuk membantu melakukan perburuan.
"Masyarakat juga ada pakai lampu (LTSHE) untuk berburu. Dari empat lampu, dua lampu mereka pakai untuk berburu ke hutan," ujar Oktovianus Hisage, salah seorang tim teknisi yang memasang LTSHE di Kampung Timi kepada tim esdm.go.id.
Baca Juga:
Apakah Tidur Kondisi Gelap Lebih Baik untuk Kesehatan? Ahli Beri Jawaban Begini
Pemerintah terus menyediakan akses listrik bagi seluruh rakyat Indonesia, dimana Timi menjadi salah satu kampung di Papua yang menerima bantuan pemasangan LTSHE.
LTSHE merupakan salah satu solusi pra elektrifikasi yang diupayakan oleh pemerintah bagi daerah yang belum terjangkau akses listrik.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi saat Peresmian Pemasangan LTSHE di Kabupaten Yahukimo dan Lanny Jaya di Wamena, Papua, Sabtu (26/2) mengungkapkan bahwa pada dasarnya kegiatan pra elektrifikasi ini dilakukan agar APBN benar-benar dirasakan oleh rakyat.