Alperklinas ID | Cepat atau lambat, sepeda motor listrik kini juga seakan sudah menjadi tren. Bagi calon konsumen yang tertarik dengan motor listrik kini cukup mudah untuk mendapatkannya.
Pemerintah saat ini terus mendorong penggunaan motor listrik lantaran dinilai lebih ramah lingkungan.
Baca Juga:
Harley-Davidson Tersandung Masalah, Konsumen Dapat Ganti Rugi Rp4 Triliun Akibat Cacat Produk
Sudah banyak merek motor listrik yang beredar di pasaran, mulai dari merek lokal seperti Gesits sampai impor.
Namun ada alternatif lain bagi Anda yang ingin menuju tren elektrifikasi dengan harga yang lebih murah, yakni dengan melakukan konversi atau modifikasi motor bahan bakar konvensional yang diubah menjadi motor listrik.
Keunikan konversi ini adalah memakai motor lama yang bisa diubah jadi motor listrik. Sehingga para pemiliknya tetap punya rasa kedekatan dengan motor lama tetapi berjantung milenial.
Baca Juga:
Bengkel Techno Motor Milik Alvian Malewa Warung Buncit Jakarta Selatan tak Bayar Utang Oli Top1 Topindo Sejak 2011
Lantas bagi orang yang baru memakai motor listrik lebih baik beli motor baru atau konversi?
Punggawa Emostra Garage Dharmawan Somaatmadja mengatakan, buat orang yang baru tertarik memakai motor listrik lebih baik membeli motor baru.
“Kenapa? Karena semua sudah dipikirkan. Ada garansi dan pasti dipikirkan soal standar yang lainnya,” ucap Dharmawan beberapa waktu lalu.
Sementara untuk kekurangannya adalah, konsumen harus kompromi terhadap desain dan spesifikasi yang ada. Sedangkan kalau konversi bisa dibangun sesuai keinginan.
“Kalau untuk spesifikasi itu balik ke kemampuan. Tinggal disesuaikan. Saat ini biaya yang paling tinggi itu baterai,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ario Zainuddin yang RX-King elektriknya pernah dipinjam oleh redaksi beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, konversi dilakukan untuk memberikan ‘napas’ baru.
“Kecuali orang seperti saya yang kurang suka sama motor baru, sukanya motor lama,” ucap Ario. [tum]