"Prioritas kami, utamakan listrik PLN nggak mati," ungkapnya saat konferensi pers daring terkait 'Rantai Pasok Energi Primer Pembangkit Listrik', Rabu (27/01/2021).
Dia mengatakan, 54 perusahaan pemasok batu bara ke PLN tetap berkomitmen memenuhi pasokan batu bara ke PLN.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
"Kita sudah lakukan pertemuan dengan pihak terkait, pasokan ke PLN tidak boleh tidak cukup, semua perusahaan pemasok menyatakan komitmen penuhi kewajibannya, dari 54 perusahaan menyatakan komitmen, ini yang paling penting," tuturnya.
Guna mencegah pemadaman listrik terjadi, pemerintah pun juga menyiapkan sejumlah opsi, antara lain mengoptimalkan produksi listrik dari IPP, mengoptimalkan pembangkit listrik bertenaga gas, hingga opsi terakhir adalah meningkatkan produksi listrik dari pembangkit listrik berbasis diesel (PLTD).
Hal tersebut diungkapkan Dirjen Ketenagalistrik Kementerian ESDM Rida Mulyana.
Baca Juga:
KPK Ungkap Eks Bupati Kukar Dapat US$5 per Matrik Ton dari Perusahaan Batu Bara
"Kalaupun nih gasnya sampai mentok, maksimum masih kurang juga, maka kemudian sangat sangat sangat terpaksa kita (beralih) ke BBM. Ini akan meningkatkan biaya pokok tenaga listrik kalau dipilih jadi opsi," ungkapnya dalam forum yang sama.
Dengan segala upaya tersebut, akhirnya pemadaman listrik pun tidak terjadi dan secara perlahan stok batu bara PLN kembali meningkat.
Pada pertengahan April 2021, Direktur Energi Primer PLN Rudy Hendra Prastowo mengatakan stok batu bara untuk pembangkit listrik PLN telah mencapai di atas 15 hari. [tum]