Alperklinas ID | Pemerintah serius mewujudkan komitmen net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Untuk itu, pemerintah tengah menyusun peta jalan (roadmap) demi menghadapi berbagai tantangan serta risiko perubahan iklim di masa mendatang.
Baca Juga:
PLN Jadi Raksasa Pelaku Carbon Trading yang Melantai di Bursa Karbon Indonesia
Dalam mencapai target nol emisi tersebut, beberapa kebijakan diakselerasi, seperti peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, hingga pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).
Untuk mengakselerasi kendaraan listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun ini menargetkan akan mengkonversi Sepeda Motor Penggerak BBM menjadi Motor Listrik dari sebelumnya 100 unit sepeda motor di 2021 menjadi 1.000 unit sepeda motor di 2022.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, menggunakan motor listrik akan membawa banyak keuntungan (Multiplier Benefit).
Baca Juga:
Lewat PLN Peduli, PLN UID S2JB Latih 200 Siswa SMK Konversi Motor BBM jadi Motor Listrik
"Selain lebih ramah lingkungan juga memberikan penghematan baik bagi negara maupun bagi pengguna," ungkap Arifin pada acara Seremoni Program Konversi Sepeda Motor Penggerak BBM menjadi Motor Listrik di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Arifin menuturkan, sektor transportasi memberi peran yang sangat penting karena masih menggunakan energi fosil.
"Kalau kita buat kalkulasi ada 115-120 juta unit sepeda motor dan kemudian demandnya tiap tahun itu ad 6 juta unit, nah kita berpikir kalau ditahun 2030 kita bisa melakukan program konversi ini secara massif dan bisa mengkonversi 120 juta unit sepeda motor ini menjadi motor listrik maka akan terjadi penghematan yang luar biasa," ujar Arifin.