Guna menggenjot ekosistem kendaraan hidrogen di dalam negeri, selain menghadirkan GHP, PLN juga akan membuat Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian hidrogen dan juga pengoperasian Fuel Cell Generator yang berbahan bakar green hydrogen.
Setidaknya, 21 GHP milik PLN terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTGU Muara Karang, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuhan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Muara Tawar, PLTU Indramayu, PLTGU Tambak Lorok, PLTU Tanjung Jati B, PLTU Rembang, PLTU Tanjung Awar-awar, PLTGU Gresik, PLTG Pemaron, PLTU Paiton, PLTU Grati, PLTU Pacitan, dan PLTU Adipala.
Baca Juga:
Bisa Produksi Green Hydrogen dengan Cepat, Begini Inovasi yang Dilakukan PLN
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Muhammad Ishak memprediksi pengembangan mobil hidrogen pada tahun 2030-2050 akan lebih masif lagi, terutama sebagai solusi alternatif mengatasi laju perubahan iklim di samping dari penggunaan kendaraan listrik.
Menurut dia, tren ini sudah dimulai oleh beberapa pabrikan otomotif global yang menggunakan hidrogen. Misalnya seperti BMW dan Toyota.
"Keterlibatan PLN untuk menangkap peluang ini bisa dari peningkatan supplier hydrogen baik domestik maupun ekspor ke negara-negara maju seperti Singapura dan Jepang. Atau peluang lainnya adalah mengembangkan industri otomotif berbasis hydrogen meskipun ini bukan core business PLN," kata Ishak kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/12/2023)
Baca Juga:
PLN Hadirkan 21 Green Hydrogen Plants di Indonesia, Siap Menuju NZE 2060
Ishak berpendapat bahwa perkembangan kendaraan berbasis hidrogen saat ini sangat bergantung pada nilai ekonomis dari kendaraan hidrogen itu sendiri. Meski begitu, ia tetap mendorong agar ekosistem mobil hidrogen di dalam negeri dapat segera terbentuk.
"Jangan sampai Indonesia kecolongan lagi seperti EV. Kita hanya sebagai penyedia bahan baku mentah industri EV, basis perakitan, dan pasar produsen asing," katanya.
Berdasarkan data PLN, dengan rata-rata konsumsi hidrogen kendaraan 0,8 kg per 100 kilometer, maka 124 ton green hydrogen yang diproduksikan PLN itu bisa dipakai untuk 424 mobil per tahun yang bergerak 100 kilometer dalam sehari.