"Semua ini dilakukan sebagai upaya PLN untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik. Pada akhirnya, ini nanti akan membantu Indonesia mencapai kondisi net zero carbon di 2060,” kata Zulkifli.
Baca Juga:
Wujudkan Semangat Hari Sumpah Pemuda, PLN UID Jakarta Raya Gelar Entity Gathering
Untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik, PLN juga mengembangkan berbagai inovasi, salah satunya menciptakan aplikasi Charge.IN, yaitu aplikasi pengisian daya (charging) pertama pada SPKLU yang terintegrasi dengan super apps PLN yakni New PLN Mobile. Dengan Charge.IN, pelanggan bisa mencari informasi SPKLU terdekat, mengontrol dan mengendalikan pengisian daya, serta melihat riwayat konsumsi energi.
Selain itu, PLN juga bekerja sama dengan Agen Pemegang Merek (APM) otomotif untuk memberi kemudahan bagi pengguna baru kendaraan listrik, di mana mereka bisa langsung dilayani oleh PLN untuk kebutuhan pemasangan home charging, layanan menambah daya, serta integrasi Charge.IN yang memudahkan pelanggan mendapatkan diskon tarif sebesar 30% antara pukul 22.00 hingga 05.00, yaitu dari Rp 1.444 per kWh menjadi Rp 1.011 per kWh.
"Dalam pemasangan home charging, PLN juga memberikan harga spesial untuk tambahan daya, yaitu Rp 150.000 saja untuk satu pasang hingga 11.000 VA, dan Rp 450.000 untuk tiga pasang hingga daya 16.000 VA,” jelasnya.
Baca Juga:
Peringati Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN Kembali Pecahkan Rekor MURI Konvoi 2.200 Motor Listrik Terbanyak
Diakui Zulkifli, tidak mudah dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik. Perlu kerja sama dari berbagai pihak, serta adanya insentif yang lebih menarik bagi masyarakat agar tertarik membeli mobil listrik dibandingkan membeli mobil berbahan bakar fosil.
"PPnBM untuk mobil listrik sudah dihapus, tetapi ada dua pajak lain yaitu PPN dan PPh yang dinikmati mobil berbahan bakar fosil, namun belum dinikmati oleh mobil listrik. Kami yakin dan berharap kebijakan dari pemerintah untuk dapat melakukan penghapusan PPN dan PPh tersebut sesuai dengan yang dinikmati oleh mobil fosil,” kata Zulkifli.
Bagi PLN sendiri, transisi sektor otomotif ke energi listrik bukan hanya untuk meningkatkan demand listrik yang saat ini pasokannya sedang berlebih. Mobil listrik juga terbukti unggul dibandingkan mobil berbahan bakar fosil untuk membawa Indonesia menjadi lebih hijau dan bersih.