Sementara itu, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengungkapkan, perkembangan kendaraan bermotor non-internal combustion engine (ICE) di Indonesia memang masih relatif kecil dikarenakan harganya yang relatif tinggi. Selama periode Januari-Oktober 2021, tercatat penjualan mobil model ICE secara wholesales sebanyak 703.089 unit, sedangkan kendaraan battery electric vehicle (BEV) baru 656 unit.
"Mobil listrik merupakan salah satu alternatif untuk menuju green mobility. Agar masyarakat lebih tertarik menggunakan mobil listrik, memang perlu diberikan berbagai insentif, sehingga harga jualnya bisa lebih terjangkau,” kata Kukuh Kumara.
Baca Juga:
Wujudkan Semangat Hari Sumpah Pemuda, PLN UID Jakarta Raya Gelar Entity Gathering
Perbaiki CAD
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menambahkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), konversi dari kendaraan mesin konvensional menjadi kendaraan listrik utamanya untuk memperbaiki neraca perdagangan atau defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD), mengingat selama ini impor bahan bakar minyak (BBM) Indonesia sangat besar.
"Ini adalah kunci utama kalau kita ingin Indonesia bisa maju. Bila impor BBM dikurangi dan kita gunakan untuk yang lain, tentu saja akan memberikan suatu boosting bagi kegiatan ekonomi kita,” kata Bob Saril.
Baca Juga:
Peringati Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN Kembali Pecahkan Rekor MURI Konvoi 2.200 Motor Listrik Terbanyak
Di sisi lain, lanjut dia, pasokan energi listrik juga sedang berlebih, sehingga harusnya bisa lebih dioptimalkan. “Jadi tidak hanya memperbaiki CAD, kita juga bisa memanfaatkan kelimpahan energi listrik yang sudah disediakan. Tentu saja dengan kecukupan energi listrik ini, kita siap menyediakan sarana dan prasarana untuk ketenagalistrikan yang mendukung ekosistem kendaraan listrik,” kata Bob Saril.
Dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN juga terus melakukan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki peran besar dalam ekosistem kendaraan listrik, termasuk dalam meningkatkan customer experience.
"Kita harus saling mendukung sesuai dengan amanat Presiden Jokowi, yakni perlu sekali kita mengkonversi dari kendaraan ICE menjadi kendaraan listrik. Impor BBM kita sudah terlalu banyak dan itu akan bertambah terus. Untuk menguranginya, kita harus bergerak ke kendaraan listrik, apalagi industri baterai sebagai bagian dari kendaraan listrik juga ada di Indonesia. Ini demi bangsa, dan bangsa ini harus kita bantu untuk menjadi maju,” kata Bob Saril. (tum)