Facebook alias Meta mengatakan akan memblokir akses ke outlet berita Rusia RT dan Sputnik di seluruh Uni Eropa.
"Langkah itu dilakukan setelah menerima permintaan dari sejumlah pemerintah dan UE untuk mengambil langkah lebih lanjut sehubungan dengan media yang dikendalikan negara Rusia," terang Nick Clegg, Wakil Presiden urusan global perusahaan itu, dalam sebuah tweet.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Meta juga mengatakan telah menerapkan pembatasan algoritmik ke media Pemerintah Rusia yang seharusnya mencegahnya muncul secara mencolok di umpan pengguna. Tidak hanya itu, Meta mengatakan tidak lagi mengizinkan media Pemerintah Rusia menjalankan iklan atau monetisasi konten di platform Facebook dan Instagram.
Juru bicara Meta Devon Kearns mengklarifikasi kepada CNN bahwa kebijakan itu bukan cuma berlaku untuk Facebook, tetapi juga Instagram. Meta menerbitkan blog yang menguraikan langkah perusahaan untuk menjaga keamanan Ukraina.
13. Twitter
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
Mengikuti langkah Meta, Twitter juga mengumumkan rencana untuk mengurangi visibilitas dan amplifikasi konten media pemerintah Rusia.
Dilansir Reuters, perusahaan media sosial ini akan mematuhi sanksi Uni Eropa terhadap media yang berafiliasi dengan negara Rusia yaitu RT dan Sputnik ketika perintah UE mulai berlaku.
"Sanksi Uni Eropa (UE) kemungkinan akan secara hukum mengharuskan kami untuk menahan konten tertentu di negara-negara anggota UE, kami bermaksud untuk mematuhi perintah ketika mulai berlaku," kata juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan email.