Namun, Invasi Rusia ke Ukraina memberikan cerita lain.
Khawatir akan keamanan energinya tanpa gas Rusia, pemerintah Jerman menunda rencananya untuk menutup tiga PLTN terakhir pada Desember 2022.
Baca Juga:
Jepang Tegaskan Pelepasan Air Olahan ALPS Fukushima Penuhi Standar Keamanan Internasional
Beberapa orang pun mendesak agar pemerintah Jerman memikirkan ulang keputusan itu. Tetapi pada akhirnya pemerintah menolak dan setuju untuk tetap menjalankannya hanya sampai 15 April 2023.
Bagi mereka yang berada dalam gerakan anti-nuklir, ini adalah momen kemenangan.
"Ini adalah pencapaian besar bagi jutaan orang yang telah memprotes nuklir di Jerman dan di seluruh dunia selama beberapa dekade," kata juru bicara Greenpeace Paul-Marie Manière kepada CNN.
Baca Juga:
Utusan China Serukan Pengawasan Internasional atas Pembuangan Nuklir PLTN Fukushima
Energi polarisasi
Bagi para pengkritik kebijakan Jerman, mematikan sumber energi rendah karbon dianggap tidak masuk akal, karena akan memperparah krisis iklim.
"Kita perlu menjaga agar reaktor nuklir yang aman tetap beroperasi sambil secara bersamaan meningkatkan energi terbarukan secepat mungkin," kata seorang profesor kebijakan iklim dan energi di University of California Leah Stokes.