Kemudian Swiss memilih pada 2017 untuk menghapus tenaga nuklir, Italia menutup reaktor terakhirnya pada 1990 dan satu pembangkit nuklir Austria tidak pernah digunakan.
Namun, dalam konteks perang di Ukraina, lonjakan harga energi dan tekanan untuk mengurangi polusi karbon, masih ada negara lain yang menginginkan nuklir sebagai salah satu sumber tenaga listrik.
Baca Juga:
Jepang Tegaskan Pelepasan Air Olahan ALPS Fukushima Penuhi Standar Keamanan Internasional
Inggris, yang saat ini dalam proses membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, mengatakan dalam strategi iklimnya baru-baru ini bahwa energi tenaga nuklir memiliki peran 'penting' dalam 'menciptakan energi yang aman, terjangkau, dan bersih.
Prancis, yang mendapatkan sekitar 70 persen tenaganya dari nuklir, sedang merencanakan enam reaktor baru. Demikian pula dengan Finlandia yang membuka pembangkit nuklir baru tahun lalu.
Bahkan Jepang, yang masih berurusan dengan nuklir akibat Fukushima, sedang mempertimbangkan untuk memulai kembali reaktor.
Baca Juga:
Utusan China Serukan Pengawasan Internasional atas Pembuangan Nuklir PLTN Fukushima
AS sebagai pemilik tenaga nuklir terbesar di dunia, juga berinvestasi dalam energi nuklir, dan pada bulan Maret, memulai reaktor nuklir baru, Vogtle 3 di Georgia-yang pertama dalam beberapa tahun. [tum/cnnindonesia]